DirektoratPelindungan Kebudayaan. -. 26 Februari 2019. 0. 5095. Bendera Sang Saka Merah Putih, Karya Fatmawati. Kelahiran Bendera Sang Saka Merah Putih dilatarbelakangi oleh izin kemerdekaan dari Jepang pada tanggal 7 September 1944. Jepang berjanji untuk memberikan kemerdekaan kepada para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan.
SEJARAH, ARTI, TATACARA PENGGUNAAN DAN KIASAN SANG MERAH PUTIH Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH 1. Penggunaan arti warna, Merah Putih di Indonesia. a. Dalam Sejarah Indonesia terbukti, bahwa bendera merah putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari 1222 1292 , Sejarah itu disebut dalam tulisan bahasa Jawa Kuno yang memakai tahun 1216 saka 1294 Masehi , menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya. b. Prapanca, dalam buku karangannya negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna, merah putih dalan upacara upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan Majapahit tahun 1350 1380 Masehi. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta Raja Puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah maja yang berwarna merah. Atas dasar uraian diatas itu bahwa kerajaan Majapahit warna merah putih merupakan warna yang dimuliakan. c. Dalam suatu kitab Tambo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat gambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah-Putih-Hitam. Pusaka ini merupakan pusaka peninggalan zaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke-14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah. Merah Warna Hulubalang yang menjalankan pemerintahan. Putih Warna Agama Alim Ulama Hitam Warna Adat Minangkabau Penghulu Adat d. Warna Merah Putih dikenal pula dengan sebutan warna gula keLagu a. Merah putih disebut gula keLagu a tidak berarti Merah lambang βGulaβ dan Putih lambang warna buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putera R. Wijaya, yang kemudian menurunkan raja-raja Jawa. e. Dalam kitab babad tanah jawa bernama babad Mentawis Jilid I, disebutkan bahwa ketika Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645. 2. Juga bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagiannya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain. 3. Pada umumnya warna merah putih merupakan lambang kesucian, keberanian, kewiraan. 4. a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kalinya dalam abad ke-20 sebagai lambang kemerdekaan ialah di Benua Eropa. Pada tahun 1922 perhimpunan di Indonesia mengibarkan bendera merah putih di negeri Belanda dengan Kepala Banteng di Tengah-Tengahnya. b. Tujuan Perhimpunan Indonesia ialah Indonesia Merdeka, semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkannya. c. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar merah putih kepala banteng. 5. Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung partai Nasional Indonesia PNI yang mempunyal tujuan Indonesis merdeka, PWI mangibarkan merah putih kepala banteng. 6. Pada tanggal 28 oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bendera, kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia. 7. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangasan Timur 56 Jakarta, atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian Bendera kebangsaan merah putih dikibarkan untuk partama kalinya. 8. a. Pada tanggal 18 Agustus 1945 panita persiapan kemerdekaan Indonesia PPKI yang dibentuk pada tanggal 9 Aguatus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan UUD RI, tetapkan yang kemudian dikenal sebagai UUD 45. b. Dalam UUD 45 bab I, pasal 19 ditetapkan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 45 Pasal 35, ditetapkan pula bahwa bendera negara Indonesia ialah sang Merah Putih, dengan demikian itu sejak ditetapkannyaΒ¬, UUD 45, sang Merah Putih merupakan bendera, kebangsaan negara Republik Indonesia. 9. Dengan ditetapkannya UUD 45 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia mengadakan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di Indonesia, Pertempuran pertempuran dengan serdadu Kolonial Belanda, yang didukung oleh tentara sekutu berkobar diseluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. 10. a. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada, hari proklamasi tangggal 17 Agustus 1945 di Gedung Pengangsaan Timur 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarΒ¬kan ditiang yang tingginya 17 meter didepan istana merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan hari hari Proklamasi Kemerdekaan. b. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia. c. Dalam Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ketangan musuh, meskipun tentara Kolonial Belanda menduduki Ibu Kota Negara Republik Indonesia. KETENTUAN PENGGUNAAN BENDERA MERAH PUTIH UU RI No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan BAB II BENDERA NEGARA Bagian Kesatu Umum Pasal 4 1 Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dua-pertiga dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur. 3 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dengan ketentuan ukuran a. 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan; b. 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum; c. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan; d. 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden; e. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara; f. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum; g. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal; h. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api; i. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara; dan j. 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja. 4 Untuk keperluan selain sebagaimana dimaksud pada ayat 3, bendera yang merepresentasikan Bendera Negara dapat dibuat dari bahan yang berbeda dengan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ukuran yang berbeda dengan ukuran sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dan bentuk yang berbeda dengan bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Pasal 5 1 Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. 2 Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta. Bagian Kedua Penggunaan Bendera Negara Pasal 6 Penggunaan Bendera Negara dapat berupa pengibaran dan/atau pemasangan. Pasal 7 1 Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam. 2 Dalam keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada malam hari. 3 Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. 4 Dalam rangka pengibaran Bendera Negara di rumah sebagaimana dimaksud pada ayat 3, pemerintah daerah memberikan Bendera Negara kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu. 5 Selain pengibaran pada setiap tanggal 17 Agustus sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Bendera Negara dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain. Pasal 8 1 Pengibaran Bendera Negara pada peristiwa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 5 secara nasional diatur oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya berkaitan dengan kesekretariatan negara. 2 Pengibaran Bendera Negera pada peristiwa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 5 di daerah, diatur oleh kepala daerah. Pasal 9 1 Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 wajib dikibarkan setiap hari di a. istana Presiden dan Wakil Presiden; b. gedung atau kantor lembaga negara; c. gedung atau kantor lembaga pemerintah; d. gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian; e. gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah; f. gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah; g. gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; h. gedung atau halaman satuan pendidikan; i. gedung atau kantor swasta; j. rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden; k. rumah jabatan pimpinan lembaga negara; l. rumah jabatan menteri; m. rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian; n. rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat; o. gedung atau kantor atau rumah jabatan lain; p. pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; q. lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan r. taman makam pahlawan nasional. 2 Penggunaan Bendera Negara di lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf q diatur tersendiri oleh pimpinan institusi dengan berpedoman pada Undang-Undang ini; 3 Penggunaan Bendera Negara di kantor perwakilan negara Republik Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf g dilakukan dengan berpedoman pada Undang-Undang ini. 4 Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf g digunakan di luar gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dilakukan sesuai dengan peraturan penggunaan bendera asing yang berlaku di negara yang bersangkutan. Pasal 10 1 Bendera Negara wajib dipasang pada a. kereta api yang digunakan Presiden atau Wakil Presiden; b. kapal milik Pemerintah atau kapal yang terdaftar di Indonesia pada waktu berlabuh dan berlayar; atau c. pesawat terbang milik Pemerintah atau pesawat terbang yang terdaftar di Indonesia. 2 Pemasangan Bendera Negara di kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a ditempatkan di sebelah kanan kabin masinis. 3 Pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b ditempatkan di tengah anjungan kapal. 4 Pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c ditempatkan di sebelah kanan ekor pesawat terbang. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a, huruf b, dan huruf c diatur dengan Peraturan Presiden. Pasal 11 1 Bendera Negara dapat dikibarkan dan/atau dipasang pada a. kendaraan atau mobil dinas; b. pertemuan resmi pemerintah dan/atau organisasi; c. perayaan agama atau adat; d. pertandingan olahraga; dan/atau e. perayaan atau peristiwa lain. 2 Bendera Negara dipasang pada mobil dinas Presiden, Wakil Presiden, Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, menteri atau pejabat setingkat menteri, Gubernur Bank Indonesia, mantan Presiden, dan mantan Wakil Presiden sebagai tanda kedudukan. 3 Bendera Negara sebagai tanda kedudukan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dipasang di tengah-tengah pada bagian depan mobil. 4 Dalam hal pejabat tinggi pemerintah negara asing menggunakan mobil yang disediakan Pemerintah, Bendera Negara dipasang di sisi kiri bagian depan mobil. Pasal 12 1 Bendera Negara dapat digunakan sebagai a. tanda perdamaian; b. tanda berkabung; dan/atau c. penutup peti atau usungan jenazah. 2 Bendera Negara sebagai tanda perdamaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a digunakan apabila terjadi konflik horizontal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3 Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda perdamaian dikibarkan pada saat terjadi konflik horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 setiap pihak yang bertikai wajib menghentikan pertikaian. 4 Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia. 5 Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dikibarkan setengah tiang. 6 Apabila Presiden atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama tiga hari berturut-turut di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semua kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. 7 Apabila pimpinan lembaga negara dan menteri atau pejabat setingkat menteri sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama dua hari berturut-turut terbatas pada gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan. 8 Apabila anggota lembaga negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama satu hari, terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan. 9 Dalam hal pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia di luar negeri, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan sejak tanggal kedatangan jenazah di Indonesia. 10 Pengibaran Bendera Negara setengah tiang sebagaimana dimaksud pada ayat 9 dilakukan sesuai dengan kententuan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, ayat 7, dan ayat 8. 11 Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 5 bersamaan dengan pengibaran Bendera Negara dalam rangka peringatan hari-hari besar nasional, dua Bendera Negara dikibarkan berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah kanan dipasang penuh. 12 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dapat dipasang pada peti atau usungan jenazah Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang berjasa bagi bangsa dan negara. 13 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 12 dipasang lurus memanjang pada peti atau usungan jenazah, bagian yang berwarna merah di atas sebelah kiri badan jenazah. 14 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 13 setelah digunakan dapat diberikan kepada pihak keluarga. Bagian Ketiga Tata Cara Penggunaan Bendera Negara Pasal 13 1 Bendera Negara dikibarkan dan/atau dipasang pada tiang yang besar dan tingginya seimbang dengan ukuran Bendera Negara. 2 Bendera Negara yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran Bendera Negara. 3 Bendera Negara yang dipasang pada dinding, dipasang membujur rata. Pasal 14 1 Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-lahan, dengan khidmat, dan tidak menyentuh tanah. 2 Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang, dihentikan sebentar dan diturunkan tepat setengah tiang. 3 Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hendak diturunkan, dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, kemudian diturunkan. Pasal 15 1 Pada waktu penaikan atau penurunan Bendera Negara, semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil menghadapkan muka pada Bendera Negara sampai penaikan atau penurunan Bendera Negara selesai. 2 Penaikan atau penurunan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Pasal 16 1 Dalam hal Bendera Negara dikibarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1, Bendera Negara ditempatkan di halaman depan, di tengah-tengah atau di sebelah kanan gedung atau kantor, rumah, satuan pendidikan, dan taman makam pahlawan. 2 Dalam pertemuan atau rapat yang menggunakan Bendera Negara a. apabila dipasang pada dinding, Bendera Negara ditempatkan rata pada dinding di atas sebelah belakang pimpinan rapat; b. apabila dipasang pada tiang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan pimpinan rapat atau mimbar. Pasal 17 1 Dalam hal Bendera Negara dikibarkan atau dipasang secara berdampingan dengan bendera negara lain, ukuran bendera seimbang dan ukuran tiang bendera negara sama. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikibarkan sebagai berikut a. apabila ada satu bendera negara lain, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan; b. apabila ada sejumlah bendera negara lain, semua bendera ditempatkan pada satu baris dengan ketentuan 1. jumlah semua bendera ganjil, Bendera Negara ditempatkan di tengah; dan 2. apabila jumlah semua bendera genap, Bendera Negara ditempatkan di tengah sebelah kanan. 3 Penempatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a dan huruf b dalam acara internasional yang dihadiri oleh kepala negara, wakil kepala negara, dan kepala pemerintahan dapat dilakukan menurut kebiasaan internasional. 4 Penempatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 berlaku untuk Bendera Negara yang dibawa bersama-sama dengan bendera negara lain dalam pawai atau defile. Pasal 18 Dalam hal penandatanganan perjanjian internasional antara pejabat Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pejabat negara lain, Bendera Negara ditempatkan dengan ketentuan a. apabila di belakang meja pimpinan dipasang dua bendera negara pada dua tiang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan dan bendera negara lain ditempatkan di sebelah kiri; b. bendera meja dapat diletakkan di atas meja dengan sistem bersilang atau paralel. Pasal 19 Dalam hal Bendera Negara dan bendera negara lain dipasang pada tiang yang bersilang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan dan tiangnya ditempatkan di depan tiang bendera negara lain. Pasal 20 Dalam hal Bendera Negara yang berbentuk bendera meja dipasang bersama dengan bendera negara lain pada konferensi internasional, Bendera Negara ditempatkan di depan tempat duduk delegasi Republik Indonesia. Pasal 21 1 Dalam hal Bendera Negara dipasang bersama dengan bendera atau panji organisasi, Bendera Negara ditempatkan dengan ketentuan a. apabila ada sebuah bendera atau panji organisasi, Bendera Negara dipasang di sebelah kanan; b. apabila ada dua atau lebih bendera atau panji organisasi dipasang dalam satu baris, Bendera Negara ditempatkan di depan baris bendera atau panji organisasi di posisi tengah; c. apabila Bendera Negara dibawa dengan tiang bersama dengan bendera atau panji organisasi dalam pawai atau defile, Bendera Negara dibawa di depan rombongan; dan d. Bendera Negara tidak dipasang bersilang dengan bendera atau panji organisasi. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat lebih besar dan dipasang lebih tinggi daripada bendera atau panji organisasi. Pasal 22 1 Bendera Negara yang dipasang berderet pada tali sebagai hiasan, ukurannya dibuat sama besar dan disusun dengan urutan warna merah putih. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat dipasang berselingan dengan bendera organisasi atau bendera lain. Pasal 23 Bendera Negara yang digunakan sebagai lencana dipasang pada pakaian di dada sebelah kiri. Bagian Keempat Larangan Pasal 24 Setiap orang dilarang a. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara; b. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial; c. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam; d. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan e. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara. Ditulis Oleh Arief ~ Thanks for visiting my blog AssalamualaikumWr.Wb.Salam Pramuka βοΈPUTRI SHABRINA MAULIDISekbid HumasAmbalan Diponegoro-Kartini Gudep 14.003 - 14.004Pangkalan SMAN 1 LASEM SKU Laksana po Sejarah Sang Merah Putih o Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan 2 warna yang di bagi menjadi 2 bagian secara mendatar. Warna diambil dari warna kerajaan majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum kerajaan majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji β panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, berbagai pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adlah bendera Sisingamaraja ke XII. Dua pedang kembar melambangkan pisau Gajah Dompak pusaka raja β raja sisingamaraja yang ke I β XII. o Ketika terjadi perang di Aceh pejuang β pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul β umbul dengan warna merah dan putih, dibagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bingtang serta beberapa ayat Suci Al-qurβan. o Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum arung Palaka, bendera merah putih adalah symbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. o Bendera Bone itu dikenal dengan nama worom porang pada waktu perang Jawa 1825 β 1830. Pangeran Diponegoro memakai panji β panji merah putih dalam perjuangan melawan Belanda. Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh pelajar dan kaum nasional pada wal abad ke β 20 dibawah kekuasaan Belanda. Setelah perang dunia ke β 2 berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional. o Sang sa ka merah putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih Negara Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno pada tahun 1944 dan berukuran 276 x 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang, namun ada juga yang mengatakan terbuat dari kain woll dari London yang saat itu memang khusus untuk membuat bendera β bendera Negara didunia karena terkenal dengan keawetannya. Sejak tahun 1946 β 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada saat setiap HUTRI. Sejak 1969 bendera tersebut tidak pernah di kibarkan lagi, dan sampai saat ini disimpan di Istana Negara Istana Merdeka Arti dan Kiasan Warna Bendera Merah Putih Merah berarti berani dan putih berarti suci atau bersih , jadi arti kiasan warna bendera merah putih adalah Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran . Tidak memaksakan kehendak pada negara lain , menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia . Cara Penggunaan Bendera Merah Putih o Dikibarkan dari pagi hari sampai petang dari matahari terbit hingga terbenam o Untuk mencegah dari kerusakan / kotor , Bendera Merah Putih dapat diturunkan jika turun hujan lebat o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan bendera β bendera organisasi lainnya Bendera Pramuka , Bendera Kepanduan , Bendera Osis , dsb o Bendera Merah Putih dikibarkan sejajar jika dikibarkan dengan Bendera Negara lain o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan . Jika dibuat untuk hiasan atau lain-lainnya , warna merah ditetapkan disebelah kanan warna putih . o Bendera merah putih tidak boleh kotor , digambari , dicorat β coret o Bendera Merah Putih tidak boleh menyentuh tanah o Bendera Merah Putih selalu disimpan ditempat yang baik dan bersih o Pengibaran Bendera Merah Putih yaitu pada hari-hari besar Nasional o Cara mengibarkan merah putih setengah tiang dalam upacara adalah dinaikan dahulu sampai kepuncak tiang kemudian diturunkan lagi sampai setengah tiang o Cara melipat bendera merah putih adalah warna merah dibagian luar dan putih didalam o Bendera Merah Putih jika dipergunakaan sebagai penutup peti jenazah . Maka warna merah diletakkan disebelah kanan jenazah .Benderayang kini menjadi bendera nasional memiliki nama resmi Sang Merah-Putih, namun lebih sering disebut sebagai Sang Saka Merah-Putih. Sejarah Dan Makna Bendera Merah Putih Ketentuan Penggunaan: 1: 200 Γ 300: Lapangan Istana Kepresidenan: 2: 120 Γ 180: Lapangan umum: 3: 100 Γ 150: Ruangan: 4: 36 Γ 54: Mobil presiden dan wakil
Sang saka merah putih" merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih negara Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh ibu Fatmawati, istri presiden Soekarno pada tahun 1944 dan berukuran 276 Γ 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang,namun ada juga yangengatakan terbuat dari kain woll dari London yang saat itu merupakan kain
1. Sejarah Sang Merah Putih o Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan 2 warna yang di bagi menjadi 2 bagian secara mendatar. Warna diambil dari warna kerajaan majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum kerajaan majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji β panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, berbagai pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adlah bendera Sisingamaraja ke XII. Dua pedang kembar melambangkan pisau Gajah Dompak pusaka raja β raja sisingamaraja yang ke I β XII. o Ketika terjadi perang di Aceh pejuang β pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul β umbul dengan warna merah dan putih, dibagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bingtang serta beberapa ayat Suci Al-qurβan. o Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum arung Palaka, bendera merah putih adalah symbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. o Bendera Bone itu dikenal dengan nama worom porang pada waktu perang Jawa 1825 β 1830. Pangeran Diponegoro memakai panji β panji merah putih dalam perjuangan melawan Belanda. Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh pelajar dan kaum nasional pada wal abad ke β 20 dibawah kekuasaan Belanda. Setelah perang dunia ke β 2 berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional. o Sang saka merah putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih Negara Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno pada tahun 1944 dan berukuran 276 x 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang, namun ada juga yang mengatakan terbuat dari kain woll dari London yang saat itu memang khusus untuk membuat bendera β bendera Negara didunia karena terkenal dengan keawetannya. Sejak tahun 1946 β 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada saat setiap HUTRI. Sejak 1969 bendera tersebut tidak pernah di kibarkan lagi, dan sampai saat ini disimpan di Istana Negara Istana Merdeka. 1. Arti dan Kiasan Warna Bendera Merah Putih Merah berarti berani dan putih berarti suci atau bersih , jadi arti kiasan warna bendera merah putih adalah Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran . Tidak memaksakan kehendak pada negara lain , menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia . 4. Cara Penggunaan Bendera Merah Putih o Dikibarkan dari pagi hari sampai petang dari matahari terbit hingga terbenam o Untuk mencegah dari kerusakan / kotor , Bendera Merah Putih dapat diturunkan jika turun hujan lebat o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan bendera β bendera organisasi lainnya Bendera Pramuka , Bendera Kepanduan , Bendera Osis , dsb o Bendera Merah Putih dikibarkan sejajar jika dikibarkan dengan Bendera Negara lain o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan . Jika dibuat untuk hiasan atau lain-lainnya , warna merah ditetapkan disebelah kanan warna putih . o Bendera merah putih tidak boleh kotor , digambari , dicorat β coret o Bendera Merah Putih tidak boleh menyentuh tanah o Bendera Merah Putih selalu disimpan ditempat yang baik dan bersih o Pengibaran Bendera Merah Putih yaitu pada hari-hari besar Nasional o Cara mengibarkan merah putih setengah tiang dalam upacara adalah dinaikan dahulu sampai kepuncak tiang kemudian diturunkan lagi sampai setengah tiang o Cara melipat bendera merah putih adalah warna merah dibagian luar dan putih didalam o Bendera Merah Putih jika dipergunakaan sebagai penutup peti jenazah . Maka warna merah diletakkan disebelah kanan jenazah . 1. Sejarah Sang Merah Putih o Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan 2 warna yang di bagi menjadi 2 bagian secara mendatar. Warna diambil dari warna kerajaan majapahit. Sebenarnya tidak hanya kerajaan majapahit saja yang memakai bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum kerajaan majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji β panji merah putih. Selain itu, bendera perang Sisingamaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya, berbagai pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adlah bendera Sisingamaraja ke XII. Dua pedang kembar melambangkan pisau Gajah Dompak pusaka raja β raja sisingamaraja yang ke I β XII. o Ketika terjadi perang di Aceh pejuang β pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul β umbul dengan warna merah dan putih, dibagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bingtang serta beberapa ayat Suci Al-qurβan. o Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum arung Palaka, bendera merah putih adalah symbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. o Bendera Bone itu dikenal dengan nama worom porang pada waktu perang Jawa 1825 β 1830. Pangeran Diponegoro memakai panji β panji merah putih dalam perjuangan melawan Belanda. Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh pelajar dan kaum nasional pada wal abad ke β 20 dibawah kekuasaan Belanda. Setelah perang dunia ke β 2 berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional. o Sang saka merah putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih Negara Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno pada tahun 1944 dan berukuran 276 x 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang, namun ada juga yang mengatakan terbuat dari kain woll dari London yang saat itu memang khusus untuk membuat bendera β bendera Negara didunia karena terkenal dengan keawetannya. Sejak tahun 1946 β 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada saat setiap HUTRI. Sejak 1969 bendera tersebut tidak pernah di kibarkan lagi, dan sampai saat ini disimpan di Istana Negara Istana Merdeka. 1. Arti dan Kiasan Warna Bendera Merah Putih Merah berarti berani dan putih berarti suci atau bersih , jadi arti kiasan warna bendera merah putih adalah Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang berani karena dilandaskan kebenaran . Tidak memaksakan kehendak pada negara lain , menjaga ketertiban dan persaudaraan dunia . 4. Cara Penggunaan Bendera Merah Putih o Dikibarkan dari pagi hari sampai petang dari matahari terbit hingga terbenam o Untuk mencegah dari kerusakan / kotor , Bendera Merah Putih dapat diturunkan jika turun hujan lebat o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu lebih tinggi dibandingkan bendera β bendera organisasi lainnya Bendera Pramuka , Bendera Kepanduan , Bendera Osis , dsb o Bendera Merah Putih dikibarkan sejajar jika dikibarkan dengan Bendera Negara lain o Bendera Merah Putih dikibarkan selalu paling kanan . Jika dibuat untuk hiasan atau lain-lainnya , warna merah ditetapkan disebelah kanan warna putih . o Bendera merah putih tidak boleh kotor , digambari , dicorat β coret o Bendera Merah Putih tidak boleh menyentuh tanah o Bendera Merah Putih selalu disimpan ditempat yang baik dan bersih o Pengibaran Bendera Merah Putih yaitu pada hari-hari besar Nasional o Cara mengibarkan merah putih setengah tiang dalam upacara adalah dinaikan dahulu sampai kepuncak tiang kemudian diturunkan lagi sampai setengah tiang o Cara melipat bendera merah putih adalah warna merah dibagian luar dan putih didalam o Bendera Merah Putih jika dipergunakaan sebagai penutup peti jenazah . Maka warna merah diletakkan disebelah kanan jenazah .Benderamerah putih Indonesia yang pertama tersebut dikibarkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Bendera Indonesia pertama kali dikibarkan oleh Latief Hendraningrat, Suhud dan SK Trimurti. Bendera Sang Saka Merah Putih sempat dipisahkan menjadi dua bagian karena
β Berikut yaitu sejarah Pataka Merah Putih, tata cara penggunaan, dan larangannya. Pan-ji-panji digunakan bagaikan identitas sebuah negara. Standard Indonesia terdiri pecah corak, merah dan ceria. Mengutip rona biram mencitrakan keberanian dan raga manusia, serta putih melambangkan kesucian dan jiwa dari manusia. Baca juga Kekaisaran Majapahit Sejarah, Raja-Raja nan Susunan Memerintah, Puncak Kejayaan dan Peninggalan Baca juga Sejarah Waktu Hijau Islam, Dilengkapi Jadwal Perian Baru Islam 2021 atau 1 Muharram 1443 H Sejarah Bendera Merah Putih Warna ahmar safi sreg tunggul sudah digunakan sejak zaman kekaisaran, yakni Majapahit pada abad ke-13, Kerajaan Kediri, dan Kerajaan Bugis Bone. Kemudian lega 1928, di pulau jawa Bendera Berma Zakiah digunakan sebagai bentuk unjuk rasa dan semangat dari pelajar dan kabilah nasionalis cak bagi lepas berbunga penjajahan Belanda. Usai Perang Marcapada II dan Indonesia merdeka, Bendera Merah Putih berangkat digunakan sebagai bendera kewarganegaraan. Alam sang Saka Merah putih pertama kali dikibarkan di Indonesia pada 17 Agustus 1945 momen proklamasi kemerdekaan bangsa. Setelah sebelumnya Pan-ji-panji Belanda berkibar sejak 20 Maret 1602-8 Maret 1942 340 hari dan Liwa Jepang berkibar 8 Maret 1942-7 Agustus 1945 3 tahun 5 bulan di Indonesia. Mengutip Kemdikbud RI, yang menjahit Duaja Berma Ceria adalah Fatmawati, setelah ia dan keluarganya kembali ke Jakarta dari sel di Bengkulu. Rataan pinggul kelahiran Kalimantang sang Saka Ahmar Zakiah tersapu magfirah kedaulatan bermula Jepang puas 7 September 1944. Badan nan membantu pemerintah penaklukan Jepang, Chuuoo Sangi In, mengadakan sidang tidak baku pada 12 September 1944 yang dipimpin Soekarno. Sidang tersebut membahas adapun otoritas pemanfaatan bendera dan lagu kewarganegaraan yang sama di seluruh Indonesia.
dQVjk.