SejakPSNU Pagar Nusa berdiri 3 Januari 1986, organisasi ini mengalami pasang surut dalam perjalanannya. Oraganisasi yang pertama kali berdiri berbentuk perguruan ini setelah beberapa kali melakukan Musyawarah Nasional dan Rakernas mengalami perubahan status sebagai Lembaga, lalu menjadi Badan Otonom kemudian kembali ke Lembaga lagi sesuai amanat Muktamar di masanya. Simbol dan arti lambang Pagar Nusa LAMBANG PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan negara yang berpancasila. Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan Islam itu didirika atas lima Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan HR Bukhory Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, Ihsan sebagaimana Hadits Nabi SAW ketika ditanya oleh Malakat Jibril. Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan. Firman Allah SWT Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku. 4 Bintang terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam merupakan suatu keharusan. Gambar cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI , Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama Barang siapa memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala Bola Dunia / gambar bumi tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi underbow Nahdlatul Ulama yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya. Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH Yang berarti tidak ada yang menang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum am bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus khas dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol Firman Allah Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu QS. Ali Imron 160 Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah QS. Al-Baqarah 249 Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang. QS. Al-Maa-idah 56 . Warna Hijau dan putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil fisik maupun immateriil non fisik dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau. Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat. Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. Mereka itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. 31. Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak. Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. QS Al-Insan 21 Lambang Pagar Nusa menggambarkan esensi dan inti dari gerakan-gerakan tersebut, mengingatkan para anggota Pagar Nusa akan tujuan pencak silat yang sejati dan maknanya yang mendalam. Seni Pencak Silat dalam Simbolisme.

Pada gambar diatas terdapat beberapa objek yang membangun bentuk jelas dari lambang pagar nusa. dari insani duniawi hingga akhirat telah tercantum dan seperti inilah penjelasannya Bentuk Lambang Segi Lima Objek utama dari lambang pagar nusa adalah Segilima dimana dalam hal ini telah tertera perwakilan dua 2 arti peranan antara lain Religi - Jumlah rukun islam , Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji Nasionalisme - Jumlah dasar negara indonesia Pancasila Tiga Tepi Garis Putih Ada tiga unsur hakekat perjalanan kehidupan manusia ketika dilahirkan di dunia sampai kembali ke pada sang pencipta yaitu Alam janin Kandungan Almam dunia Alam akhirat Dan sebagai pengertian dasar tiga garis tepi berwarna putih tersebut adalah sebagai berikut Islam ; pagar nusa terdiri dari pendekar muslimin Iman ; bepegang teguh iman kepada Allah Ikhsan ; menjalankan dan menjauhi apa yang di aturkan Allah Tulisan “NAHDLATUL ULAMA ” Tertera tulisan Nahdlatul Ulama dalam lambang Pagar Nusa , Pagar Nusa adalah sebuah wadah organisai pencak silat yang bearada dibawah naungan panji Nahdlatul Ulama Ditebar terang oleh 9 bintang Terdapat objek bintang berjumlah sembilan 9 didalam lambang pagar nusa memilki simbol Walisongo Dimana konsep yang diajarkan pencak silat pagar nusa adalah memegang kuat tradisi yang terlebih dahulu ditanamkan para wali di bumi pertiwi. Bola Dunia Terdapat objek bola dunia dalam susunan simbol pagar nusa mengartikan dalam arti makna luas Seorang Pagar nusa akan menjadi pemimpin yang bijak dalam menjaga kesejahteraan dunia Bersifat Universal dan tumbuh berkembang sebagai pelindung dunia. “ La Gholiba Ila Billah “ didalam Seutas Pita Dalam batas kekuatan manusia adalah kemampuan manusia itu sendiri, namun jika manusia mampu berserah dan memohon pertolongan kepada yang dia yakini Allah di saat manusia telah berada diambang batas kemampuan maka insyaallah semua akan berakhir pada keputusan yang baik. Makna dari tulisan bahasa arab "Lagoliba illa billah " adalah "Tiada kemenangan kecuali tanpa pertolongan dari allah" Trisula Sangat banyak jenis senjata yang telah dibuat oleh manusia , akan tetapi mengapa trisula yang diambil dalam perwakilan salah satu objek simbol senjata/pusakan dilambang pagar nusa, Trisula dalam bahasa jawa berarti tiga mata pisau yang tajam Trisula diwakilkan dalam logo pagar nusa sebagai simbol dunia persilatan dengan tetap memegang tiga prinsip hakekat kehidupan seperti arti tiga garis tepi berwarna putih nomor 2. Trisula juga di simbolkan sebagai keseimbangan tatanan kehidupan manusia. hingga batas akhir kehidupannya. Warna Background Didominasi Hijau Warna Hijau bermakna kesuburan dan kehidupan Warna Hijau sebagai simbol terikatnya pagar nusa dengan NAHDLATUL ULAMA yang memegang teguh faham Ahlusunnah Wal Jama'ah Selain itu warna hijau dan putih adalah dua warna yang di sukai baginda rasul. Simbol sebagai lambang yang mengikat sesuatu yang besar didalamnya. Makna dalam sebuah lambang adalah perwakilan dari apa yang telah pertama kali di tujukan. semoha dengan mengerti dan memahami arti dari lambang pagar nusa ini kita bisa semakin meng-eratkan tali silturrahim dan dapat mengaplikasikan tujuan dari simbol yang bermakana dimasing-masing objek. Sejarah Lambang Pagar Nusa Lambang atau logo sebuah organisasi merupakan simbol kesakralan dari tujuan yang tersirat didalamnya sebagai wakil dan artikulasi tujuan didirikan organisasi tersebut, tak ubahnya dengan Logo /Lambang Pagar Nusa ynag juga mengandung nilai kesakralan yang tinggi , Lambang ini pun memiliki sejarah pembentukkannya , sedikit ulasan tentang sejarah terbentuknya lambang pagar nusa Diawali saat pertama Pencak Silat Pagar Nusa berdiri bersamaan dengan itu Lambang ini pun juga di bentuk dan dirilis , Lambang pagar nusa berbentuk terdiri dari segi lima dengan warna dasar hijau dengan bola dunia di dalamnya, didepannya ada pita bertulis Laa Gholiba illa billah yang artinya Tiada yang menang kecuali mendapat pertolongan Allah. Dilengkapi dengan bintang sembilan dan trisula sebagai symbol pencak silat. Lambang tersebut di usulkan oleh yang kemudian di sempurnakan dan diubah menjadi segi lima oleh peserta musyawarah III di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang. Kh. Sansuri Baidawi sebagai sesepuh dan penasihat yang sempat hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa Logo pertama berbunyi Laa Gholiba illallah kemudian oleh beliau diperbaiki menjadi Laa GholibaiIlla Billah

NilaiDasar Pergerakan (NDP); Antara Dialektika dan Integrasi Gerakan. Kita mungkin masih ingat dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang kira-kira artinya: "Perbedaan di antara umatku adalah Rahmat" , perbedaan yang kiranya difahami sebagai sebuah ragam pemikiran yang akan terjadi nanti setelah beliau wafat. Mungkin kita juga masih mengingat

SIMBOL DAN ARTI LAMBANG PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan negara yang berpancasila. Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan Islam itu didirika atas lima Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan HR Bukhory Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambang dari tiga pola utama yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman, Islam, Ihsan sebagaimana Hadits Nabi SAW ketika ditanya oleh Malakat Jibril. Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan. Firman Allah SWT Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku. 4 Bintang terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam merupakan suatu keharusan. Gambar cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI , Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama Barang siapa memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala Bola Dunia / gambar bumi tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi underbow Nahdlatul Ulama yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya. Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH Yang berarti tidak ada yang menang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum am bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus khas dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol Firman Allah Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu QS. Ali Imron 160 Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah QS. Al-Baqarah 249 Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut agama Allah itulah yang pasti menang. QS. Al-Maa-idah 56 . Warna Hijau dan putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil fisik maupun immateriil non fisik dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau. Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat. Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. Mereka itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah. 31Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak. Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. QS Al-Insan 2 Pagar Nusa lahir sebagai bentuk keprihatinan para Kyai, ulama, pendekar serta tokoh-tokoh pencak silat terhadap pergeseran nilai pencak silat di dunia pesantren. “Pesantren kuno itu sekaligus padepokan silat,” kata Gus Maksum. Gus Maksum Jauhari atau Mbah Maksum memang selalu identik dengan dunia persilatan, terutama “PAGAR NUSA” . Pagar Nusa merupakan Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama hasil musyawarah para Kyai, ulama, pendekar serta tokoh-tokoh pencak silat NU pada tanggal 12 Muharram 1406 H di Jombang dan pada musyawarah kedua tanggal 3 Januari 1986 di pondok pesantren Lirboyo ditetapkan sebagai wadah para pesilat NU sekaligus mengukuhkan Mbah Ma’sum sebagai ketuanya. Mbah Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro 1957 lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan Sebagai seorang kiai, Mbah Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “nyleneh” di pesantren, Mbah Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Mbah Maksum masih memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya. Dikalangan masyarakat umum, Mbah Maksum dikenal sebagai orang yang pemberani dan rendah hati. Kerendahan hati Mbah Maksum dirasakan sendiri oleh penulis, saat penulis, adik penulis serta beberapa pesilat Pagar Nusa Unisma datang untuk sillaturahmi sekaligus hendak turun di ajang pencak Dor PP Lirboyo. Mbah Maksum dengan rendah hati mempersilakan rombongan kami untuk masuk, makan bersama dan memberikan nasehat-nasehat yang tidak terkesan “menggurui’. Kesan kerendahan hati Mbah Maksum ini semakin dalam di hati kami, manakala Mbah Maksum mengetahui bahwa adik penulis adalah warga tingkat I PSHT Madiun. Tidak ada perbedaan sikap Mbah Maksum ke adik penulis. Bahkan Mbah Maksum menyampaikan 4 hal kepada kami semua, yakni pentingnya persatuan diantara sesama pesilat Nusantara. Kedua, ajang pencak Dor adalah ajang kejujuran, artinya di atas panggung tidak melihat aliran namun yang dilihat adalah kemampuan dari individu pesilat itu sendiri. Ketiga, ajang pencak Dor dan budaya pencak Silat harus senantiasa dilestarikan sebagai wadah pembinaan mental bangsa. Selanjutnya pesan terakhir dari Mbah Maksum adalah para pesilat harus memiliki jiwa ksatria dan senantiasa berbakti kepada agama, nusa dan bangsa. Keberanian dan kharisma Mbah Maksum tersebut seharusnya membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan dan pencak silat di pesantren maupun masyarakat, baik melalui wadah Pagar Nusa atau pun yang lain. Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” Mbah Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama, dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dengan PKI, Mbah Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri. Ketika NU bergabung ke dalam PPP maupun ketika PBNU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yang menggetarkan podium. Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Pendekar ya pendekar! Mbah Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa. Warna Kuning berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa Bentuk Perisai Segi Lima berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati Sayap Garuda berwarna Kuning berototkan merah berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar + 8 lembar berarti tanggal berdirinya IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat Proklamasi Kemerdekaan berssatu membangun negara Untaian lima lingkaran melambangkan bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara pelbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotong royongan Ikatan pita berwarna merah,Putih bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari pelbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia. Gambar tangan putihdi dalam Dasar hijau menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap.

Jatidiri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri (baca posting Jati diri NU ) yaitu Persaudaraan antar Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat,di Pagar Nusa makanya di kenal dengan istilah "Bhineka Tunggal Ika" biarpun berbeda tapi tetap satu juga" berbeda aliran tapi tetap dalam satu ikatan
Bentuk Lambang Segi Lima Objek utama dari lambang pagar nusa adalah Segilima dimana dalam hal ini telah tertera perwakilan dua 2 arti peranan antara lain Religi - Jumlah rukun islam , Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji Nasionalisme - Jumlah dasar negara indonesia Pancasila Tiga Garis Putih Artinya adalah Islam, Iman, dan Ikhsan. Maksudnya adalah Islam Semua Pendekar Pagar Nusa Beragama Islam. Iman Semua Pendekar Pagar Nusa Beriman kepada Alloh SWT. Ikhsan Menjauhi Larangan dan menuruti perintah-Nya Alloh SWT. Tulisan “LEMBAGA PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA” Artinya adalah, bahwa organisasi yang kita ikuti adalah pencak silat Pagar Nusa yang berada di bawah naungan NU . Sembilan Bintang dengan Satu Bintang Besar. Artinya kita memiliki Wali yang berjumlah Sembilan. Dan Satu Bintang Besar Mengartikan Kebesaran nabi Muhammad saw. Ampel Bonang Drajad Gersik Giri Gunung Jati Kalijaga Kudus Muria 4 Bintang kanan Melambangkan sahabat nabi Muhammad Bakar As Sidiq Bin Khotob Bin Affan Bin Abi Tholib 4 Bintang Kiri Melambangakan 4 Mazhab Hanafi malik Syafi'i Hambali Bola Dunia Menandakan Bahwa Pendekar Pagar Nusa berada di dunia. Pita Bertuliskan “ La Gholiba Ila Billah “ Itu adalah Motto Pendekar Pagar Nusa yang berarti “Tiada Kemenangan Tanpa Bantuan/Pertolongan dari Alloh”. Trisula Adalah Senjata tertua di nusantara, tapi ada juga yang mengartikannya Senjata Terkeramat milik Wali Songo. Warna Hijau dan Putih Warna Hijau bermakna kesuburan dan Warna Putih bermakna suci.
SIMBOLDAN ARTI LAMBANG PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut : Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima rukun dan merupakan simbolisasi pada
Pagar Nusa, mungkin sudah 60% penduduk Indonesia mengenal Perguruan Silat Pagar Nusa. Tapi banyak yang tidak tahu apa arti gambar / tulisan yang ada pada lambang Pagar Nusa. Dalam artikel ini akan saya beri tahu arti lambang Pagar Nusa secara ringkas, singkat, padat dan insyaallah jelas. Baik kita mulai dari luar ke dalam Bentuk Lambang Segi Lima Mengartikan Rukun Islam, Rukun Islam ada 5 yaitu Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, Haji SSZPH. Tiga Garis Putih Artinya adalah Islam, Iman, dan Ikhsan. Maksudnya adalah Islam Semua Pendekar Pagar Nusa Beragama Islam. Iman Semua Pendekar Pagar Nusa Beriman kepada Alloh SWT. Ikhsan Menjauhi Larangan dan menuruti perintah-Nya Alloh SWT. Tulisan “LEMBAGA PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA” Artinya adalah, bahwa organisasi yang kita ikuti adalah pencak silat Pagar Nusa yang berada di bawah naungan NU. Sembilan Bintang dengan Satu Bintang Besar. Artinya kita memiliki Wali yang berjumlah Sembilan. Dan Satu Bintang Besar Mengartikan derajat para Wali yang lebih tinggi, yang memiliki Motto “Diatas Langit Masih Ada Langit”. Bola Dunia Menandakan Bahwa Pendekar Pagar Nusa berada di dunia. Pita Bertuliskan “ La Gholiba Ila Billah “ Itu adalah Motto Pendekar Pagar Nusa yang berarti “Tiada Kemenangan Tanpa Bantuan/Pertolongan dari Alloh”. Trisula Adalah Senjata tertua di nusantara, tapi ada juga yang mengartikannya Senjata Terkeramat milik Wali Songo. Warna Hijau dan Putih Warna Hijau bermakna kesuburan dan Warna Putih bermakna suci.
\n\nlambang pagar nusa dan artinya

Lambangpagar nusa bukan sekedar lambang pencak silat melainkan memiliki kandungan unsur dan makna antara duniawi dan akhirat, jadi perlakukan lambang pagar nusa seperti apa yang telah menjadi isi kandungan makna didalamnya. 2. Tiga garis tepi warna putih

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Arti Lambang Pagar Nusa, yang merupakan perlambang persatuan para pendekar silat di Indonesia. Ada baiknya kita bahas sedikit dulu tentang ilmu bela diri yang ada di Indonesia saat ini. Ilmu bela diri sejatinya adalah milik semua orang, siapa saja bisa mempelajarinya asal untuk tujuan yang baik, atau setidaknya bisa melindungi dirinya sendiri ketika ada ancaman. Jangan sampai kita mempelajarinya demi untuk tujuan yang kurang baik atau malah digunakan untuk mencelakai seseorang. Ilmu bela diri saat ini memang sudah banyak jenisnya, termasuk yang sudah ada di Indonesia sejak zaman dulu yaitu seni bela diri Pencak Silat. Perguruan silat di Indonesia pun tergolong masih banyak dan tidak tergeser oleh perkembangan zaman, bahkan masih banyak juga yang perguruan atau perkumpulan pendekar silat yang saat ini masih terdengar namanya. Salah satunya adalah Pagar nusa. Pagar nusa merupakan badan otonom NU yang memang khusus menangani soal pengembangan ilmu bela diri yang ada di nusantara khususnya pencak sipat. Pagar nusa sendiri terdiri dari berbagai macam aliran dan perguruan di nusantara yang bersatu membentuk pagar nusa karena mempunyai visi dan misi yang sama. Peserta dari pagar nusa sendiri tidak lain adalah para santri yang sedang mengenyam pendidikan agama Islam di sebuah pesantren. Memang tidak ada salahnya dan wajar jika para santri belajar ilmu bela diri, selain bisa menjaga diri pencak silat juga merupakan sebagian warisan budaya yang ada di Indonesia. Sebagai santri yang belajar ilmu bela diri pencak silat pagar nusa tentu harus siap menerima semua materi baik dari segi praktik dari segi gerakan dan jurus agar tubuh kuat dan juga dari segi sejarah dan asal muasal agar tidak lupa diri dan tahu dari mana kita berasal. Lalu apa sebenarnya arti Lambang Pagar Nusa itu sendiri? Lambang ini menggambarkan ciri khas dan identitas mutlak dari perguruan pencak silat pagar nusa. Tentunya setiap santri dan warga pagar nusa harus tahu artinya. Arti Lambang Pagar Nusa 1. Kurva segi lima Segi lima di lambang Pagar Nusa maknanya adalah jumlah rukun Islam yang juga berjumlah lima. Dan juga jumlah poin di dalam Pancasila yang juga berjumlah lima. 2. Tiga garis tepi warna putih Tiga garis tepi di dalam lambang pagar nusa maknanya melambang sikap manusia dengan ketentuan ibadah, akidah dan muamalah. Dan juga melambangkan kehidupan religi Islam yaitu iman, Islam dan Ikhsan. 3. Sembilan bintang emas Sembilan bintang emas maknanya melambang jumlah walisongo. Satu bintang besar di tengah melambangkan derajat dan kewibawaan walisongo. dan makna lain adalah satu bintang besar di tengah itu melambangkan nabi Muhammad SAW dan Bintang empat di kanan kulafaurasidin. Dan bintang empat di kiri melambangkan jumlah mahdzab. 4. Pita bertuliskan LA GOLIBA ILABILAH La goliba ilabilah sendiri artinya "tiada kemenangan selain dari pertolongan ALLAH" tulisan di pita ini juga menjadi moto dari pendekar pagar nusa. 5. Tulisan pencak silat Nahdlatul Ulama Tulisan di lambang pagar nusa ini menandakan kalau pencak silat pagar nusa sendiri berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama. 6. Bola dunia Maknanya melambangkan kalau pendekar pagar nusa itu universal. Dapat berdiri dan berkembang di seluruh dunia. Dan juga melambangkan kalau pendekar pagar nusa itu ada dimana-mana. 7. Trisula Maknanya melambangkan perjalanan kehidupan manusia yaitu alam rahim, alam dunia dan alam akhirat. Trisula sendiri adalah senjata yang melambangkan keseimbangan dunia persilatan. 8. Background hijau Warna hijau disini maknanya adalah kesuburan, ketenteraman dan kedamaian. Warna hijau juga adalah warna yang identik dengan Nahdlatul Ulama. Itu dia arti lambang pagar nusa. Mudah-mudahan bisa dimengerti untuk para pendekar pagar nusa khususnya dan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya. Semua arti lambang pagar nusa tentunya mengajarkan kebaikan, selain itu juga sangat memegang teguh dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam. SIMBOLDAN ARTI LAMBANG PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan beberapa atribut dan perincian sebagai berikut : Dosa yang mereka lakukan tidak ada artinya dibandingkan keimanan dan amal saleh yang telah mereka perbuat. 2. Orang-orang Logo Pagar Nusa Format PNG - Apakah kamu sedang mencari Logo Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa? Dan ingin mendownloadnya? Jika iya maka kamu sudah berada di situs yang tepat, karena pada kali ini aku akan membagikan Pagar NusaPencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa adalah salah satu badan otonom NU yang bertugas menggali, mengembangkan, dan melestarikan pencak silat NU Pagar Nusa sebagai warisan Wali / Arti Logo Pagar NusaBola Dunia bermakna bumi, persada nusantara, visi kesemestaan dan missi rohmatan lil alamin yang berorientasi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, lahir dan batin secara utuh dan bermakna tiga orientasi organisasi, yaitu keolahragaan, keislaman dan keindonesiaan. Trisula termasuk jenis senjata yang tertua dan cukup luas penyebarannya di bumi nusantara. Penggunaan simbol trisula juga dimaksudkan agar pelestarian dan pengembangan pencak silat oleh Pagar Nusa tidak tercerabut dari identitas beladiri asli Sudut Lima Sebanyak Sembilan Buah bermakna pola kepemimpinan wali songo, idealisasi cita-cita tertinggi yakni mencapai kemuliaan sekaligus idealisme organisasi yang memuat sembilan nilai yaitu kemerdekaan, keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan, persaudaraan, persamaan, kesederhanaan, dan “PENCAK SILAT PAGAR NUSA” bermakna identitas diri organisasi sebagai wadah perjuangan, koordinasi dan bimbingan sekaligus sarana menghimpun segenap kelompok/perguruan pencak silat NU guna membantu pencapaian tujuan NU dan mengawal terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia; Pagar Nusa merupakan akronim dari Pagar NU dan huruf Arab yang terbaca “Laa Ghaaliba Illaa Billah” bermakna “tidak ada yang menang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah“ sebagai tata nilai beladiri khas Pagar Kurva Segi Lima bermakna rukun Islam, sekaligus simbol kecintaan kepada bangsa dan negara yang berdasarkan Tepi Sebanyak Tiga Buah Yang Sejajar Dengan Garis Kurva bermakna tiga pola utama cara hidup warga NU yaitu Iman, Islam dan Ihsan yang berjalan Hijau bermakna kesejukan, kesuburan dan kemakmuran bumi nusantara serta ketenangan, kesejahteraan dan kebahagiaan anggota Pagar Nusa, warga NU dan seluruh rakyat Indonesia secara lahir dan batin, duniawi dan ukhraWarna Putih bermakna kesucian jiwa, ketulusan hati, kesungguhan, ketegasan, kebenaran kata dan perbuatan serta keberanian moral dan sikap. OyFLZ3.
  • pwi46dbp40.pages.dev/50
  • pwi46dbp40.pages.dev/363
  • pwi46dbp40.pages.dev/346
  • pwi46dbp40.pages.dev/82
  • pwi46dbp40.pages.dev/185
  • pwi46dbp40.pages.dev/374
  • pwi46dbp40.pages.dev/7
  • pwi46dbp40.pages.dev/25
  • pwi46dbp40.pages.dev/27
  • lambang pagar nusa dan artinya